Mengenal Arti Manhua
Manhua adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan komik buatan orang Tiongkok. Karya seni ini sering disebut sebagai “manhua” di Asia Timur, tetapi orang-orang yang terbiasa dengan budaya Tiongkok sering menyebutnya “hua bao” atau “man hua.” Ini serupa dengan manga Jepang dan komik Amerika dan Eropa tetapi dengan ciri khas dan gaya khas Tiongkok. Beberapa menganggap manhua sebagai salah satu karya seni terbesar di dunia, karena pengaruhnya yang kuat pada berbagai genre media di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah, pengaruh, dan jenis-jenis manhua di Indonesia.
Di Tiongkok, Manhua banyak dijumpai di cetakan bentuk buku setebal beberapa halaman yang menjadi tempat penggemarnya untuk dapat membaca. Berbeda dengan komik Indonesia yang mereka hadirkan dalam bentuk majalah sebagai wadahnya.
Manhua sudah ada sejak lama, dan diperkirakan berasal dari Dinasti Tang antara tahun 618-907 M. Pada awalnya, orang Tiongkok menggunakan teknik ini untuk membuat bahan iklan, mengajar anak-anak membaca, dan for propaganda.
Manhua berkembang dan menjadi industri yang besar selama periode Republik Tiongkok (1912-1949). Selama waktu ini, penerbit mulai memproduksi manhua dalam skala besar dan membentuk asosiasi untuk mewakili artis dan penulis. Industri ini terus berkembang dan berubah sejak pergantian penguasa ke Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1949. Saat ini, pemimpin industri manhua di Tiongkok adalah Bu Xiaoqian, seorang pelopor manhua modern serta pendiri ‘Manhua Shanghai’. Inilah sejarah singkat tentang manhua yang mungkin belum banyak diketahui oleh para penggemar.
Manhua telah menjadi semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda. Banyak penggemar yang bergabung dalam komunitas dan acara untuk membahas Manhua serta Manga Jepang. Indonesian Fandom Manhua atau IFM merupakan komunitas besar di Indonesia yang membahas manhua dan manga, mungkin bagi Anda membuka jalan dan bergabung dalam komunitas ini jika Anda tertarik. Beberapa jenis manhua yang populer di Indonesia antara lain: Wutong, Feng Shen Ji, Four Great Classical Novels, Daomu, dan selanjutnya.
Wutong, juga dikenal sebagai “Xiyouji” atau “Journey to the West,” adalah salah satu karya terkenal dari Wu Cheng’en yang mengisahkan tentang seorang biksu dan tiga sahabatnya dalam perjalanan untuk mencari sutra suci. Sementara itu, Feng Shen Ji berlatar di dunia di mana dewa dan manusia berperang satu sama lain. Kisah ini mengikuti Yu Huan yang mencari kebenaran di balik kejadian-kejadian yang terjadi di bawah tanah. Four Great Classical Novels mencakup empat karya sastra klasik Tiongkok yang paling terkenal: “Journey to the West,” ” Romance of Three Kingdoms,” “Water Margin,” dan “Dream of the Red Chamber.” Karya ini telah diadaptasi dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai manhua. Daomu, juga dikenal sebagai “Grave Robbers’ Chronicles,” mengisahkan tentang sekelompok pencuri kubur yang menemukan makhluk gaib dan rahasia yang terkubur melewati zaman.
Manhua terus berkembang di Indonesia, dan semakin banyak orang yang menemukan kecintaan mereka pada karya seni ini. Semua jenis manhua ini memiliki daya tarik unik dan dapat menarik perhatian pembaca dari segala usia. Jadi, jangan ragu untuk membuka halaman manhua dan mengalami keajaiban dunia cerita rakyat Tiongkok.
Perbedaan Manhua dengan Manga dan Komik
Manhua, manga, dan komik merupakan jenis karya seni populer di Asia. Namun, ketiga jenis karya seni ini memiliki perbedaan dari segi asal negara, gaya gambar, dan cerita yang diangkat. Manhua adalah karya seni populer dari China, manga dari Jepang, dan komik dari Eropa dan Amerika. Perbedaan dari ketiga jenis karya seni ini bisa dilihat dari segi cerita dan gaya gambar yang diangkat.
Ketika kita membaca manhua, kita dapat dengan mudah melihat karakter dalam cerita dikarenakan gaya gambar yang diangkat lebih natural. Gaya gambar yang dibuat oleh para pelukis manhua menggunakan banyak pewarnaan air yang memberikan kesan lembut dibandingkan manga dan komik. Para pelukis manhua juga cenderung menggunakan gaya gambar yang lebih fondasi realistis pada inanimate–seperti gedung atau landscape–di mana ada penggambaran detail yang jelas sejak awal.
Sedangkan ketika membaca manga, kita bisa melihat beberapa watak khas dari manga, yang menyertakan rambut yang berdiri tegak, mata yang besar dan expressif, atau tubuh yang terlihat kecil, namun imut. Gaya gambar manga bisa dibilang sangat unik dan paling khas yang tidak ada pada jenis karya seni lain. Gaya gambar yang dibuat oleh pelukis manga cenderung lebih stylist dan kontras dalam hal pewarnaan dibandingkan Manhua yang lebih lembut.
Pada akhirnya, ketika membaca komik, kita bisa melihat gaya karya yang menggunakan plot line yang kuat dan powerfull. Secara umum, kebanyakan komik ini berasal dari Eropa dan Amerika yang mempunyai banyak penggemar di seluruh dunia. Beberapa karya komik ternama seperti Superman, Spider-Man atau uncanny x-men.
Ketiga jenis karya seni populer dari Asia ini memiliki penggemar yang sangat besar. Namun, ketiga jenis karya seni ini ditulis dan dibuat menggunakan bahasa tertentu. Manhua menggunakan bahasa Tionghoa (Mandarin dan Cantonese), manga menggunakan bahasa Jepang, dan komik menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Eropa lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami cerita yang ada pada Manhua dan manga kita harus bisa membaca dalam bahasa yang dipakai pada karya tersebut atau harus menggunakan bantuan terjemahan yang memadai.
Ketiga jenis karya seni populer ini mempunyai daya tarik sendiri yang unik pada masing-masingnya. Mungkin untuk memulai membaca Manhua, Manga dan Komik, dapat mencari karya dari negara tersebut dan mulai membaca. Ada banyak sekali karya yang cukup bagus dan populer yang ada di seluruh dunia untuk dinikmati.
Sejarah dan Asal Usul Manhua
Manhua atau komik Tiongkok telah hadir sejak masa Dinasti Tang pada tahun 618 Masehi. Namun, Manhua yang kita kenal saat ini lebih berciri khas pada periode Republik Tiongkok (1912 – 1949) dan periode Revolusi Kebudayaan di bawah kepemimpinan Mao Zedong pada dasawarsa 1960-an hingga 1970-an. Pada masa tersebut, Manhua masih menjadi salah satu jenis hiburan populer di tengah-tengah masyarakat Tiongkok.
Pada tahun 1990-an, kelompok orang muda termasuk kaum remaja yang tertarik pada budaya populer Barat seperti menuju komik, dan Manhua mengalami perkembangan pesat di Indonesia dengan di kenal dengan Manhua Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasarnya yang besar karena banyaknya penggemar Manhua melalui pemetik manhua dari negara-negara tetangga seperti Hong Kong dan Taiwan. Manhua adalah sumber daya moril yang telah muncul di Indonesia sejak lama dan memiliki pengaruh tak terbantahkan bagi masyarakat Indonesia.
Manhua Indonesia bersumber dari cerita kartun Tiongkok, yang pada awalnya memang diterbitkan pada bentuk yang lebih kecil dan murah seperti format buku gelas. Hal ini disebut ‘tjina’, tetapi seiring dengan perkembangan pembaca dan keinginan untuk menyimpan koleksi Manhua, maka Manhua kemudian dikemas dan diterbitkan dalam bentuk yang lebih besar dan lebih berkualitas atau bermateri lebih baik yang mana terdapat pula fitur warna pada beberapa halaman.
Indonesia sendiri menjadi negara yang cukup penting bagi perkembangan industri Manhua, terutama karena minat pembaca Indonesia yang besar terhadap komik dengan unsur cerita dan daya tarik visual yang sangat kuat. Dalam perkembangannya, industri Manhua Indonesia secara bertahap mengembangkan kualitas gambar dan tema cerita komiknya, sehingga kini Manhua Indonesia terdapat sampai lebih dari ribuan judul dengan berbagai genre yang berbeda-beda seperti action, romance, adventure bahkan komik humor.
Industri Manhua Indonesia digerakkan oleh banyak pelaku bisnis, dari perusahaan publik besar hingga individu kecil yang menerbitkan Manhua secara independen. Selain itu, para pembaca Manhua Indonesia juga memiliki peran yang cukup besar dalam mengembangkan industri ini melalui dukungan-dukungan yang mereka berikan, seperti dengan memesan koleksi Manhua kepada toko-toko buku atau dengan membeli secara langsung ke toko buku.
Berdasarkan hasil survei, Manhua Indonesia telah berkembang pesat sampai kini ini. Banyak orang yang menyukai Manhua dengan berbagai penjelasan khusus. Orang-orang yang tertarik dengan Manhua biasanya menyukai cerita yang diangkat dalam Manhua maupun ilustrasi yang dimiliki. Manhua sendiri juga bisa menjadi sumber referensi atau media pembelajaran pada bidang apapun, karena tidak sedikit Manhua yang membahas tentang sejarah, filsafat, maupun ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Manhua menjadi media yang sangat menarik untuk mengembangkan minat baca serta pengetahuan seseorang.
Gaya Ilustrasi dan Karakteristik Manhua
Manhua merupakan gambar-gambar komik asal China yang menjadi populer di Indonesia. Biasanya, manhua menampilkan gaya ilustrasi dan karakteristik yang berbeda dengan komik lainnya. Gaya ilustrasinya memang terlihat unik dan menarik, apalagi saat ini banyak manhua yang mengusung tema fantasi dan aksi, sehingga ilustrasi dan karakteristik yang dihadirkan semakin keren dan memukau. Berikut ini akan diulas lebih lanjut tentang gaya ilustrasi dan karakteristik manhua di Indonesia.
Gaya Ilustrasi yang Unik dan Menarik
Gaya ilustrasi manhua biasanya terlihat lebih unik dan menarik dibandingkan dengan komik atau manga lain. Hal ini karena manhua mengusung ciri khas dari seni lukis tradisional China, seperti penggunaan warna cerah dan gaya lukisan yang detail dengan nuansa oriental. Ilustrasi manhua juga cenderung lebih akrab dengan aksi dan fantasi dengan menggunakan pose yang dramatis dan sentuhan efek khusus dalam menggambar karakter dan latar belakangnya. Terlebih dengan teknologi digital yang berkembang, kemampuan untuk menghasilkan ilustrasi yang lebih detail dan realistis semakin tinggi.
Karakteristik yang Berbeda dengan Komik Lainnya
Karakteristik dari manhua juga cenderung berbeda dibandingkan dengan komik atau manga lain, terutama dalam hal gaya lukisan yang menonjolkan detail dan keberanian dalam membuat bentuk yang diinginkan. Karakter manhua juga seringkali dihadirkan dengan gaya penataan rambut, pakaian, dan make-up yang lebih bergaya dan bisa dibilang lebih kekinian daripada bentuk karakter komik lain, seperti anime dan manga Jepang.
Manhua Terbaik dengan Gaya Ilustrasi dan Karakteristik yang unik
Ingin menyimak manhua terbaik dengan gaya ilustrasi dan karakteristik yang unik? Catatan Si Boy karya Muhammad Fakhruddin dkk adalah salah satu manhua Indonesia terbaik yang menampilkan baik ilustrasi berwarna full maupun hitam putih. Selain Catatan Si Boy, ada juga Detektif Conan karya Aoyama Goushou yang kini juga diproduksi di Indonesia dengan tampilan ilustrasi yang unik dan menawan. Kemudian ada juga The Four Constables karya Tony Wong yang menghadirkan karakter-karakter keren dengan setting di zaman kuno China.
Nah, itulah tadi gaya ilustrasi dan karakteristik manhua di Indonesia yang unik dan menarik perhatian. Manhua memang menjadi suatu warna tersendiri di dunia komik, karena dengan memiliki kualitas khusus tersebut, banyak pecinta komik yang jatuh hati pada seni ini. Menarik, bukan? So, tunggu apa lagi, yuk simak dan nikmati karya-karya manhua Indonesia yang menakjubkan ini!
Popularitas Manhua di Indonesia dan Dunia
Manhua, atau komik China, semakin populer di dunia, termasuk Indonesia. Komik yang berasal dari negeri tirai bambu ini gemar dibaca tak hanya karena ceritanya, tapi juga gambar-gambarnya yang menarik. Kini, Indonesia menjadi salah satu pasar yang penting bagi industri manhua di Asia Tenggara.
Namun, popularitas manhua di Indonesia belum sebesar manga, komik asal Jepang. Meski begitu banyak penerbit lokal yang mulai mengedarkan manhua berbahasa Indonesia. Banyak juga toko buku online dan offline yang menyediakan manhua, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Manhua yang diminati di Indonesia antara lain “Love Live Shoujo”, “Wanita Dalam Kaca”, “Killer Game”, “Manhua Detective Conan”, dan masih banyak lagi. Selain itu, manhua juga mendunia dengan komik-komik populer seperti “A Chinese Ghost Story” dan “Dragon Horse Legend”.
Manhua terutama menonjolkan budaya dan keunikan China dalam alur cerita, karakter, dan latar belakang. Ciri khas manhua adalah ilustrasinya yang didominasi oleh warna merah, emas, dan hitam yang mencolok. Dibandingkan dengan manga, manhua lebih menonjolkan adegan aksi atau pertarungan dengan gambar yang cukup detail.
Dalam dunia manhua, banyak karya-karya masterpiece seperti “Soul Land”, “Battle Through The Heaven”, “The Legend Of The Dragon King”, yang banyak mendapat penggemar di seluruh dunia. Tidak hanya di Indonesia, manhua juga ramai dibaca di Asia, Amerika, Eropa, dan Australia.
Munculnya berbagai genre dan kualitas karya yang semakin baik membuat manhua makin digemari oleh banyak orang. Berkembangnya era digital pun semakin mempercepat popularitasnya karena mudah diakses di internet. Tingginya angka pengguna internet di Indonesia semakin memudahkan matanya sekali pun ingin membaca komik manhua dari negeri China ini.
Seiring waktu, popularitas manhua pun diprediksi akan terus meningkat. Para penggemar di seluruh dunia nampaknya takkan bisa lepas dari daya tarik manhua yang sulit diresapi. Semoga saja di masa depan, manhua semakin terkenal dan banyak peminatnya di Indonesia.